Lebak- Para pelajar sekolah Madrasah Ibtidaiyah atau MI Al- Fatwa Gelebug di Desa Parakan Beusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak terpaksa belajar di lantai.
Mereka mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lesehan atau ngampar karena tak memiliki meja dan kursi.
Peristiwa itu sudah terjadi sejak 2 tahun silam. Ironinya, gedung sekolah mereka pun dalam keadaan rusak. Di mana atap genteng bocor dan tak memiliki plafond.
Kepala Sekolah Al-Fatwa Gelebug Nining Yuningsih mengatakan, jika di sekolah MI Al Fatwa Gelebug ini sudah dua tahun tidak memiliki meja dan kursi, sehingga siswa-siswi harus melakukan kegiatan belajar di lantai.
“Dengan belajar di lantai tersebut, tentunya membuat siswa-siswi merasa tidak nyaman dan mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar,” kata Nining, Senin, 26 September 2022.
Ia menjelaskan, sejak berdirinya sekolah ini dari 2014 lalu sampai sekarang tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Ini berarti membuktikan bahwa pendidikan tidak terlalu di pentingkan oleh pemerintah Kabupaten Lebak khususnya kemenag Lebak .
“Walaupun kita belum atau tidak diberikan bantuan oleh pemerintah, saya bersama para pengajar lainnya terus memberikan motivasi kepada anak-anak agar tidak putus harapan untuk tetap mendapatkan hak pendidikan ditengah keterbatasan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika saat ini masyarakat sekitar lah yang memiliki kepedulian dengan gotong royong untuk membantu merenovasi gedung sekolah agar layak ditempati para siswa.
“Soalnya hanya MI Al-Fatwa lah sekolah yang berada di Kampung Gelebug, Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik ini. Kalau tidak ada sekolah ini, maka siswa pun harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk bisa bersekolah,” ucapnya.
Nining pun berharap, agar pemerintah bisa membantu memberikan meja dan kursi ke sekolah MI Al-Fatwa ini, supaya kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman.
“Kami berharap kepada pemerintah khususnya kemenenag kabupaten Lebak agar bisa memberikan bantuan supaya sekolah ini layak untuk di tempati,” katanya.