Lebak- Bencana banjir melanda wilayah Kabupaten Lebak, Minggu, 9 Oktober 2022. Ratusan rumah terendam dan tiga jembatan rusak berat.
Banjir yang disebabkan luapan sungai Cimadur selepas diguyur hujan dengan intensitas tinggi ini sempat surut pada Minggu, 9 Oktober 2022 malam.
Namun, selasa, 11 Oktober 2022, Sungai Cimadur kembali meluap. Beberapa infrastruktur juga terputus diterjang derasnya arus.
Baca Juga: Braaaak! Jembatan Penghubung Tiga Desa di Lebak Ambruk Terseret Arus Sungai Cimadur
Dari catatan yang berhasil dirangkum ada tiga jembatan di Kecamatan Bayah, Sajira dan Cijaku yang rusak berat hingga menyebabkan warga terisolir.
Peristiwa itu tentunya menarik perhatian banyak pihak. Termasuk seorang geolog.
Bagaimana tidak, tahun 2020 silam Lebak pernah diterjang Banjir Bandang hingga menimbulkan banyak kerusakan berat baik kepada rumah warga maupun infrastruktur.
Salah satu anggota Badan Pengelola Geopark Bayah Dome dan Geologis Sanggabuana Institute, Iqbal Ahegaf MK menilai banjir yang terjadi tak lepas dari ulah tangan manusia.
Penilaian itu dilontarkan Iqbal bukan tanpa alasan. Menurutnya, bencana banjir kerap terjadi karena ada perubahan bentang alam di wilayah hulu akibat tangan-tangan manusia.
Dia menerangkan terjadi terjadi kerusakan dibagian hulu kawasan pegunungan. Terutama pada titik Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK). Sehingga, proses Endo Kars dan Ekso Kars-nya tidak berfungsi.
“Banjir kemarin aku anggap itu adalah bencana, sebab pada musim ini di bulan Oktober. Boleh jadi di bulan berikutnya, November dan Desember akan terjadi lagi,”kata Iqbal dalam siaran pers yang diterima Dailyhits, Rabu, 12 Oktober 2022.
Selain itu, masih kata Iqbal, ada beberapa wilayah Cagar Alam Geologi yang mustinya dipertahankan, namun malah dihilangkan dan dijadikan fungsi lain.
“Ingat ya gaes, banjir itu bukan soal penggundulan hutan semata. Tapi ada soal lain juga yang berubah dan hilang, terutama lapisan tanah dan batuan,” tutupnya.
Comments 1