DAILYHITS LEBAK– Ratusan pelajar SDN 3 Wanasalam, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten berhamburan keluar kelas, Senin (2/9/2024). Mereka berlarian lalu berkumpul di lapangan sekolah.
Hal itu terjadi setelah sirine alarm peringatan gempa bumi menyala. Beberapa siswa keluar dengan teknis perlindungan diri dari bahaya gempa bumi.
Usut punya usut peristiwa itu merupakan simulasi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah kepada para pelajar ketika gempa bumi terjadi di wilayah Lebak Selatan. Hal ini dilakukan juga seiring berkembangnya informasi mengenai Megathrust.
Kepala SDN 3 Wanasalam, Syahrosi mengatakan simulasi ini dilakukan secara mandiri oleh pihak sekolah. Tujuannya untuk mengedukasi para pelajar ketika menghadapi bencana gempa bumi.
“Apalagi sekolah kita ini berdampingan dengan pantai. Jadi edukasi mengenai mitigasi bencana kita berikan kepada para pelajar,”kata Syahrosi saat dihubungi.
Edukasi yang diberikan, menurut Syahrosi adalah cara dasar untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk terdampak dari bencana gempa bumi.
“Kita edukasi bagaimana caranya saat terjadi gempa bumi, melindungi kepala dengan buku atau tas lalu bersembunyi di bawah meja hingga keluar ruangan kelas dengan titik kumpul lapangan. Utamanya adalah mengedukasi agar mereka tidak panik,”tutur anggota RAPI Lebak Selatan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Syahrosi juga berharap agar pemerintah bisa memasang sirine peringatan tsunami agar masyarakat bisa waspada.
“Kita dekat banget ya dengan pantai jadi kami berharap ada sirine peringatan tsunami, mitigasi saat ini yang diberikan akan semakin lengkap dengan adanya alarm tsunami,”tandasnya. (Abd/Red)