Lebak- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lebak menerapkan jadwal baru. Ya, di akhir pekan perpustakaan Saidjah Adinda tetap buka.
Diketahui, Pada hari Sabtu perpustakaan yang terletak di samping Museum Multatuli ini buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 14.30 WIB. Sedangkan Minggu dibuka selama pelaksanaan Car Free Day (CFD) pukul 06.30 WIB.
Usut punya usut hal itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Pustakawan Muda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lebak, Lilis Sutanti mengatakan, pemberlakuan jadwal baru tersebut dimulai sejak pekan pertama bulan Oktober.
Hal tersebut bermula ketika banyak dari masyarakat yang meminta kepada pihak perpustakaan untuk membuka di akhir pekan karena tidak memiliki kesempatan mengunjunginya.
“Banyak dari ibu-ibu dan komunitas juga yang minta, karena bentrok dengan jam kerja mereka,” kata Lilis, Senin, 31 Oktober 2022.
Ia menjelaskan, layanan yang dibuka pada jadwal baru tersebut sama dengan hari biasanya. Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar tidak mengurangi fasilitas pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat di Perpustakaan.
“Semua layanan kita buka, mulai dari audio visual, perpustakaan, ruang baca anak dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, antusiasme masyarakat dari berbagai golongan terbilang cukup baik menyambut jadwal baru perpustakaan, mulai dari anak-anak hingga ibu rumah tangga datang di akhir pekan untuk membaca atau hanya sekadar melihat-lihat fasilitas perpustakaan.
“Anak-anak SD hingga smp sangat antusias, siswa SMA/K dan mahasiswa banyak yang nugas disini. Bahkan, komunitas ibu-ibu senam dan pengajian sering datang kemari di akhir pekan,” ungkapnya.
Selain memberlakukan jadwal buka baru, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebak juga menjalankan program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial(TP-BIS) untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakat.
Tercatat, di Kabupaten Lebak sendiri, TP-BIS sudah tersedia di 13 desa yang tersebar di 12 kecamatan.
“Untuk tahun ini, TP-BIS sendiri sudah ada di dua kecamatan, salah satunya di Warunggunung. Disana, banyak masyarakat terutama ibu-ibu yang memanfaatkan fasilitasnya untuk meningkatkan potensi yang dimiliki,” tuturnya.