Lebak- Warga desa Cikamunding, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak ramai-ramai mengikuti ritual doa bersama untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.
Mereka berkumpul, menyalakan lilin yang berderet lalu berdoa di atas bukit Pasirpeti yang sunyi.
Usut punya usut, bukit Pasirpeti merupakan salah satu lokasi yang tengah digarap Pemerintah Desa Cikamunding untuk dijadikan ekowisata.
Kepala Desa Cikamunding, Yayan Hendayana mengatakan aksi doa bersama ini merupakan bentuk keprihatinan atas insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang.
Menurut Yayan, peristiwa yang menewaskan lebih dari 170 orang itu memberikan luka mendalam bagi dunia sepakbola di tanah air.
“Kami menyampaikan duka mendalam bagi dunia sepak bola kita. Kepada para korban, mari kita bersama-sama mendoakan agar mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” kata Yayan kepada Dailyhits, Senin, 3 Oktober 2022.
Pria yang akrab disapa Kang Jaro Yayan ini berharap agar tragedi Kanjuruhan tidak lagi terulang dalam dunia sepakbola Indonesia.
“Semoga hikmah dari tragedi ini adalah bisa memperbaiki sepak bola kita ke depannya, yang jelas tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia,”harapnya.
Sementara Ketua tim suporter Kamuning FC, Edi Nurjaman mengatakan peristiwa 1 Oktober di Kanjuruhan Malang sangat memilukan.
Sepak bola yang seharusnya menjadi hiburan, menurut Edi. justru menimbulkan korban jiwa, bahkan di antaranya perempuan dan anak-anak.
“Untuk itu, malam ini, kita berkumpul, memanjatkan doa, agar tidak ada kejadian serupa, serta memohon agar pihak berwajib mengusut tuntas persoalan ini,”kata dia.
“Kami melakukan doa dan menyalakan lilin bersama sebagai bentuk duka mendalam, serta penghormatan kami untuk seluruh korban jiwa atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang dan semoga keluarga yang ditinggalkan di beri ketabahan dan kekuatan,”sambungnya.
Comments 1