Jakarta- Senior Partai Golkar, Akbar Tandjung mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia meyakini juniornya di organisasi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) berpeluang memimpin Indonesia.
Akbar mengaku bangga kepada Gubernur DKI Jakarta itu karena telah merebut perhatian Partai NasDem.
Baca Juga: Anies Baswedan Bisa Bikin Suara PDI Perjuangan Melesat di Pilpres 2024
“Yang saya hormati Pak Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Bapak Anies Baswedan dalam organisasi KAHMI dia sebetulnya masih junior saya,”kata Akbar Tanjung kepada wartawan di acara peresmian Monumen Tritura 66 yang direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat seperti dikutip Dailyhits dari Detikcom, Rabu, 5 Oktober 2022.
“Tentu saja saya bangga sebagai senior bahwa beliau menjadi calon Presiden,”sambungnya.
Akbar Tanjung mengaku mendukung Anies sebagai calon presiden. Dia juga meamstikan Anies tepat menjadi presiden di 2024.
“Karena itu saya juga pakai baju kuning. Karena saya juga mendukung beliau sebagai calon presiden,” ucapnya.
“Beliau orang pintar seorang akademisi tapi juga seorang yang betul memiliki suatu pemikiran yang jauh ke depan tentang pembangunan Indonesia. Beliau tepat menjadi Gubernur dan lebih tepat lagi bahwa beliau akan menjadi Presiden,” tambah dia.
Dikutip dari Wikipedia, Akbar Tandjung telah malang melintang di dunia organisasi. Beberapa organisasi besar pernah dinahkodainya.
Pada tahun 1966, Akbar menjadi aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Universitas Indonesia (KAMI-UI) dan Laskar Ampera Arief Rahman Hakim.
Tahun berikutnya (1967-1968), ia menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pada tahun 1968, ia juga aktif dalam Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia.
Pada 1969-1970, ia menjabat Ketua Umum HMI Cabang Jakarta. Pada 1972, ia turut mendirikan Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter (GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, dan HMI) dengan nama Kelompok Cipayung. Periode 1972-1974, ia menjabat Pengurus Besar HMI.
Pada 1973, ia turut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia atau disingkat KNPI. Pada 1978, ia turut mendirikan Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI), yang kemudian menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat AMPI (1978-1980).