DailyHits.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menjadikan Kelurahan Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kota Serang sebagai percontohan intervensi penanganan stunting.
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pemilihan lokasi Kadu Jaya untuk intervensi penanganan lantaran kasus bayi stunting cukup banyak.
“Puskesmas Curug membawahi 6 wilayah. Kadu Jaya dipilih dengan para tenaga gizi karena berdasarkan jumlah kasus stunting dan penderita gizi buruk dan gizi kurang harus diintervensi karena jumlahnya cukup banyak,” katanya.
Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki jamban layak masih banyak. Hal itu dinilai menjadi faktor tingginya kasus gizi buruk atau gizi kurang.
Untuk mengatasi persoalan stunting, Ati lebih atensi pada menumbuhkan pola hidup sehat di masyarakat. Sebab lingkungan kumuh dapat menjadi penyebab datangnya penyakit lain.
“Kemudian sanitasi dan lingkungan di wilayah tersebut harus perlu diintervensi karena kita tahu di dalam penanganan stunting bukan hanya sekedar kita melakukan pada gizi, tapi harus merubah lingkungan dan kepemilikan jaminan kesehatan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, intervensi penanganan stunting tidak hanya dilakukan Dinkes Banten, OPD lain turut berperan sesuai dengan kewenangannya.
Salah satunya Dinas Perkim yang berperan mengatasi jamban dan sanitasi air bersih. Sehingga pola hidup sehat dapat terwujud.
“Semua intervensi dilakukan, sehingga bukan hanya stunting yang berhasil tapi seluruh program yang tergabung dalam intervensi layanan primer terwujud baik,” jelasnya.
Menurutnya, intervensi yang dilakukan di Kadu Jaya akan berlangsung 40 hari. Harapannya penanganan stunting dapat ditekan sesuai target.
“Ini sudah melalui analisis, kita harus lakukan promotif sampai kuratif. Bukan hanya pada bayi atau ibu hamil, tapi semua masyarakat merasakan poster cetting di Posyandu,” tuturnya. (ADV)***