Warga Carenang Curhat Soal Sampah dan Sawah Tercemar di Reses DPRD Banten  

- Penulis

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:09

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Banten dari Fraksi PKB gelar Reses Masa persidangan ke-I tahun sidang 2025-2026. Di kecamatan Carenang, serang Banten, Sabtu (25/10) Foto: (Ist/Dailyhits).

Anggota DPRD Banten dari Fraksi PKB gelar Reses Masa persidangan ke-I tahun sidang 2025-2026. Di kecamatan Carenang, serang Banten, Sabtu (25/10) Foto: (Ist/Dailyhits).

DAILYHITS.ID  – Di bawah terik matahari Kampung Bojong Gadung, suara warga bersahutan menyampaikan keluh kesah, Mulai Dari tumpukan sampah yang kian menggunung, jembatan penghubung, hingga sawah yang tercemar limbah rumah tangga, semuanya tumpah dalam forum reses anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PKB, H. Umar Bin Barmawi, Sabtu siang, 25 November 2025.

Kegiatan reses masa persidangan 1 Tahun Sidang 2025–2026 itu digelar di Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, dihadiri tokoh masyarakat, perangkat desa, RT/RW, jajaran pengurus PKB, serta perwakilan DPRD Kabupaten Serang.

Agenda utama reses kali ini: menyerap aspirasi warga akar rumput.

“Kami datang untuk mendengar langsung suara rakyat, agar setiap masalah di Carenang bisa ditemukan solusinya bersama,” ujar H. Umar Bin Barmawi kepada wartawan sata di humungi melalui via whatsApp, Sabtu (25/10/2025).

Isu pertama yang mengemuka adalah penumpukan sampah di wilayah Carenang. Warga menilai, belum ada solusi jelas soal pengelolaan dan lokasi pembuangan sementara (TPS).

Baca Juga :  Pansus DPRD Banten Kebut Pembahasan RPJMD tahun 2025-2029

“Masyarakat ingin ada penanganan serius agar tidak ada lagi tumpukan sampah di pinggir jalan,” kata Umar.

“Kami sudah bahas agar pengelolaan sampah di Kabupaten Serang lebih terarah, dengan dukungan warga menentukan lokasi TPS agar tak menyebar di seluruh Carenang.” tambahnya.

Masalah lain datang dari Ratna, salah satu warga Bojong Gadung. Ia mengeluhkan sawahnya yang tercemar aliran limbah rumah tangga.

“Air buangan dari rumah warga mengalir ke sawah saya, jadi tidak bisa ditanami dengan baik,” keluh Ratna dalam forum.

Menanggapi hal itu, Umar menyebut akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar sistem pembuangan air diperbaiki.

“Ini harus segera diselesaikan supaya tidak merugikan petani,” ujarnya.

Tak kalah penting, kelompok tani (poktan) juga menyuarakan persoalan sulitnya memperoleh solar subsidi untuk keperluan mesin pertanian.

Ketua poktan Bojong Gadung, H. Kasmin, menyebut para petani sering terkendala izin pembelian di SPBU.

“Petani butuh kemudahan membeli solar. Ini menyangkut keberlangsungan tanam kami,” kata Kasmin dalam dialog Reses.

Baca Juga :  DPRD Banten: 25 Tahun Banten, Saatnya Pembenahan Menuju Provinsi Maju

Menanggapi itu, Umar berjanji akan mendorong Pemprov Banten memberikan akses perizinan yang lebih mudah bagi kelompok tani.

“Kami akan kawal agar petani mendapat haknya,” tegasnya.

Warga juga menyoroti masalah BPJS Kesehatan nonaktif. Banyak warga miskin yang tidak bisa berobat di RSUD karena status kepesertaan mereka tiba-tiba nonaktif.

“Ini keluhan serius. Kami dorong Pemprov mengaktifkan kembali BPJS PBI bagi masyarakat tidak mampu,” ujar Umar.

“Jangan sampai warga sakit malah kesulitan mengakses layanan kesehatan.” tambahnya.

Selain itu, warga mengusulkan perbaikan jalan poros desa dan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Bojong Gadung dan Desa Astana.

Infrastruktur itu disebut penting bagi aktivitas warga dan jalur distribusi hasil pertanian.

“Jembatan ini sudah lama rusak, semoga jadi perhatian pemerintah,” kata salah satu warga.

Umar memastikan seluruh aspirasi masyarakat Bojong Gadung akan dibawa ke pembahasan tingkat provinsi.

“Semua catatan warga ini akan kami perjuangkan di DPRD. Aspirasi rakyat harus jadi arah kebijakan daerah,” tutupnya.***

Berita Terkait

Reses DPRD Banten, Umar Barmawi Tinjau Rumah Tak Layak Huni di Sukamaju  
Reses Perdana, Umar Barmawi Menyerap Keluhan Warga Sukamanah Soal Jalan, Pertanian, dan UMKM
DPRD Banten Umar Barmawi Janji Tindak Cepat Keluhan Irigasi dan BPJS Warga Baros
Hari Santri Nasional 2025: Umar Barmawi PKB Banten Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Resolusi Jihad
Koreksi Risalah Pembentukan Provinsi Banten: Jejak Panjang dari Penolakan hingga Disahkan Gus Dur
DPRD Banten: 25 Tahun Banten, Saatnya Pembenahan Menuju Provinsi Maju
DPRD Serang Pasrah, Rekomendasi Sekda ‘Mental’ Semua ke Tangan Bupati
Bareng Bapenda, Komisi 3 DPRD Banten Sosialisasi soal Kebijakan Pajak Daerah di Kab. Lebak 

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:09

Warga Carenang Curhat Soal Sampah dan Sawah Tercemar di Reses DPRD Banten  

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:16

Reses DPRD Banten, Umar Barmawi Tinjau Rumah Tak Layak Huni di Sukamaju  

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:51

Reses Perdana, Umar Barmawi Menyerap Keluhan Warga Sukamanah Soal Jalan, Pertanian, dan UMKM

Kamis, 23 Oktober 2025 - 14:56

DPRD Banten Umar Barmawi Janji Tindak Cepat Keluhan Irigasi dan BPJS Warga Baros

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:05

Hari Santri Nasional 2025: Umar Barmawi PKB Banten Tegaskan Komitmen Jaga Marwah Resolusi Jihad

Berita Terbaru

FOTO ILUSTRASI pencabulan. Guru PNS warga Kabupaten Lebak tega mencabuli anak kandungnya sendiri bertahun-tahun. (Dok. Google)

Hukrim

Penjual Mainan Cabuli Bocah di Halaman Sekolah

Rabu, 29 Okt 2025 - 17:07