Lebak- Pemerintah Kabupaten Lebak merevitalisasi cagar budaya di Kota Rangkasbitung. Adalah Water Toren zaman penjajahan Belanda.
Berlokasi di Kampung Pasir Tariti, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, water toren bersejarah itu akan disulap menjadi destinasi wisata kekinian. Meski demikian, nilai sejarahnya tidak akan hilang.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Usep Suparno mengtakan, water toren ini dibangun pada tahun 1931 yang pada saat itu digunakan untuk menyalurkan air bersih dari Gunung Karang ke Residen Rangkasbitung.
“Dulu pada zaman penjajahan,di Lebak terdapat dua penyalur air bersih. Pertama di perbatasan Lebak-Pandeglang, kedua Menara Water Toren disamping kantor ini,” kata Usep, Jumat, 7 Oktober 2022.
Menara Water toren ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya Kabupaten Lebak berbarengan dengan Museum Multatuli dan rumah Multatuli. Menurutnya, dengan adanya revitalisasi bangunan bersejarah ini dapat meningkatkan kualitas visi wisata di Kabupaten Lebak.
“Ketika Multatuli ada disini tahun 1856, Rangkasbitung sudah menjadi Ibukota Kabupaten Lebak. Oleh karena itu, Rangkasbitung membutuhkan pasokan air untuk masyarakat yang ada di kota Rangkasbitung,”jelasnya.
Ia mengungkapkan, salah satu hal yang menarik dari Menara Water Toren ini ialah tidak ditemukannya mesin penyalur air. Menurutnya, penyaluran air ada saat itu hanya menggunakan besi dengan ukuran lorong yang cukup besar.
Halaman : 1 2 Selanjutnya