DAILYHITS.ID – Pemerintah Provinsi Banten memperkuat langkah pencegahan kanker serviks dengan meluncurkan program skrining Human Papillomavirus (HPV) DNA.
Program ini menyasar perempuan usia 30 hingga 69 tahun sebagai bagian dari upaya deteksi dini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS, menyatakan bahwa skrining ini merupakan kunci untuk menekan angka kasus kanker serviks.
Menurutnya, penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV ini dapat dicegah jika terdeteksi sejak dini.
“Kanker serviks sebenarnya bisa dicegah. Deteksi dini lewat skrining HPV DNA adalah kunci,” ujar Ati Pramudji, Sabtu (4/10/2025).
Kanker serviks merupakan ancaman serius bagi perempuan di Indonesia. Tanpa gejala spesifik pada tahap awal, penyakit ini sering kali baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.
Skrining HPV DNA dinilai sebagai metode paling akurat untuk mendeteksi keberadaan virus penyebab kanker serviks.
Target Sasaran dan Pelaksanaan Program
Dinas Kesehatan Provinsi Banten menargetkan ribuan perempuan dengan usia 30– 69 tahun untuk mengikuti program Cegah Kanker Ginekologi (CKG) 2025.
Target ambisius ini mencakup seluruh wilayah kabupaten dan kota di Banten, dengan prioritas pada daerah yang memiliki tingkat kasus kanker serviks tertinggi.
Layanan skrining akan didekatkan kepada masyarakat melalui berbagai fasilitas kesehatan. Ati Pramudji menjelaskan bahwa puskesmas, rumah sakit, dan kegiatan jemput bola di desa-desa akan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan program ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya