DAILYHITS – Irigasi di Desa Bojongmanik, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten roboh. Padahal, pekerjaan itu baru selesai diserahterima dan diresmikan.
Pekerjaan irigasi itu merupakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Biaya pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN).
Kondisi itu pun ramai di media sosial setelah akun TikTok @orangbiasatanpagelar memposting sebuah cuplikan video yang memperlihatkan kondisi pekerjaan yang ambruk dan tidak berfungsi. Hal itu berhasil membangun asumsi negatif terhadap kualitas pekerjaannya.
“Beginilah kondisi bangunan irigasi program P3-TGAI senilai Rp 195 juta di Kampung Cibiuk, Desa Bojongmanik, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten yang dibangun asal jadi saja,” kata Aan, warga Desa Bojongmanik.
Dalam video dipertontonkan bahwa material bangunan berserakan di tengah sawah.
Pengunggah juga menyebutkan, bangunan tersebut baru diresmikan namun sudah rusak.
“Diduga pondasinya tidak digali ke bawah, cuma ditempel saja. Makanya roboh dan tergerus ke sawah,”ujarnya.
Warga menilai proyek irigasi itu tidak bermanfaat dan merugikan petani yang sangat membutuhkan aliran air untuk sawah mereka.
Mereka juga mendesak ketua kelompok pelaksana yakni ManikJaya agar bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan.
“Kasihan para petani, anggaran pemerintah terbuang sia-sia.” paparnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya










