“Kami ingin para transmigran itu nanti belajar ke Jepang, melakukan pemagangan, ada beberapa skema, ada yang 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun atau bahkan 10 tahun untuk kemudian mereka nanti diberdayakan, balik lagi ke kawasan transmigrasi,”tutur Iftitah.
“Sehingga ketika dunia industri sudah settle masuk ke kawasan transmigrasi, mereka juga bisa terserap oleh lapangan kerja yang disediakan oleh industri karena sudah memiliki pengalaman tambahan, wawasan. Kemudian networking-nya juga sudah lebih luas, skill dan pengetahuannya juga sudah cukup tinggi,” sambung dia.
Dari konsep itu, Iftitah menilai bakal ada keuntungan ganda yang didapatkan yakni skill yang betul-betul nanti terlatih dari teknologi dan sistem kerja budaya Jepang dan investor yang nanti akan berinvestasi di Indonesia di kawasan transmigrasi.
“Itu kira-kira pembicaraan yang kami lakukan. Sebagai langkah konkret, insya Allah bulan Oktober mereka akan datang ke Indonesia untuk kita melakukan (penandatanganan) nota kesepahaman,”pungkasnya. ***
Halaman : 1 2